22
persen pengguna narkoba adalah pelajar
Andika
Prabowo
Kamis,
22 Agustus 2013 − 03:01 WIB
Ilustrasi, (SINDOphoto).
Sindonews.com - Sebanyak 22 persen pengguna narkoba di Indonesia
berasal dari kalangan pelajar. Jumlah tersebut menempati urutan kedua terbanyak
setelah pekerja yang menggunakan narkoba.
Hal tersebut diungkapkan Deputi Pencegahan Badan Narkotika Nasional (BNN) Yeppi Manafe saat acara Diseminasi Informasi dalam rangka P4GN Bagi Kalangan Pelajar di Auditorium Radio Republik Indonesia (RRI) Kota Semarang.
Menurut dia, pelajar menempati urutan kedua pengguna terbesar narkoba setelah pekerja yang berjumlah 70 persen.
“22 persen pelajar serta sisanya dari kalangan lain. Namun setelah kami melakukan penelitian kembali, ternyata dari 70 persen pengguna di kalangan pekerja tersebut merupakan pemakai lanjutan, artinya sejak menjadi pelajar mereka sudah menggunakan narkoba,” kata dia kepada KORAN SINDO, disela acara, di Semarang, Rabu (21/8/2013).
Tingginya penggunaan narkoba di kalangan pelajar disebabkan faktor dari dalam dan dari luar. Biasanya, anak-anak remaja seringkali menggunakan narkoba sebagai bentuk pelarian dari berbagai masalah.
Selain itu, faktor dari luar juga sangat berpengaruh. Banyak anak-anak yang terjebak kedalam pergaulan bebas yang salah. Mereka menjadikan narkoba sebagai bagian dari salah satu lifestyle atau gaya hidup sehari-hari.
“Ini yang salah, harus segera disikapi secara bersama-sama. Memang kita tidak bisa menghapus narkoba secara total, yang bisa kita lakukan adalah mencegah pertumbuhannya, peran serta masyarakat untuk mencegah hal ini sangat diperlukan,” imbuhnya.
Yeppy juga berharap adanya kerjasama yang baik, antar pemerintah, Pemda dan masyarakat untuk mencegah penyalahgunaan narkoba. Pemda diharapkan ikut berpartisipasi aktif menyediakan fasilitas rehabilitasi untuk menampung para pecandu narkoba.
Selain itu, masyarakat juga diminta berperan aktif dalam upaya tersebut dengan menjadi agen informan yang baik. “Jangan takut melapor jika ada saudara, keluarga, atau bahkan pernah melihat adanya transaksi narkoba disekitar anda, kami tidak akan mengenakan hukuman atau sanksi apapun, jika ia pengguna, maka akan kami rehabilitasi secara gratis,” pungkasnya.
Sementara itu, kasus pengguna narkoba di Jawa Tengah juga cukup tinggi. Hingga tahun ini, sebanyak 493 ribu lebih masyarakat di Jateng yang positif menggunakan narkoba. “Kasus narkoba di Jateng memang memprihatinkan, tahun 2008 prevalansinya berjumlah 2,11 persen penggunanya, ini melebihi prevalensi nasional yang hanya 1,9 persen,” ujar Kepala BNNP Jateng, Kombes Pol Sutarmono.
Hal tersebut diungkapkan Deputi Pencegahan Badan Narkotika Nasional (BNN) Yeppi Manafe saat acara Diseminasi Informasi dalam rangka P4GN Bagi Kalangan Pelajar di Auditorium Radio Republik Indonesia (RRI) Kota Semarang.
Menurut dia, pelajar menempati urutan kedua pengguna terbesar narkoba setelah pekerja yang berjumlah 70 persen.
“22 persen pelajar serta sisanya dari kalangan lain. Namun setelah kami melakukan penelitian kembali, ternyata dari 70 persen pengguna di kalangan pekerja tersebut merupakan pemakai lanjutan, artinya sejak menjadi pelajar mereka sudah menggunakan narkoba,” kata dia kepada KORAN SINDO, disela acara, di Semarang, Rabu (21/8/2013).
Tingginya penggunaan narkoba di kalangan pelajar disebabkan faktor dari dalam dan dari luar. Biasanya, anak-anak remaja seringkali menggunakan narkoba sebagai bentuk pelarian dari berbagai masalah.
Selain itu, faktor dari luar juga sangat berpengaruh. Banyak anak-anak yang terjebak kedalam pergaulan bebas yang salah. Mereka menjadikan narkoba sebagai bagian dari salah satu lifestyle atau gaya hidup sehari-hari.
“Ini yang salah, harus segera disikapi secara bersama-sama. Memang kita tidak bisa menghapus narkoba secara total, yang bisa kita lakukan adalah mencegah pertumbuhannya, peran serta masyarakat untuk mencegah hal ini sangat diperlukan,” imbuhnya.
Yeppy juga berharap adanya kerjasama yang baik, antar pemerintah, Pemda dan masyarakat untuk mencegah penyalahgunaan narkoba. Pemda diharapkan ikut berpartisipasi aktif menyediakan fasilitas rehabilitasi untuk menampung para pecandu narkoba.
Selain itu, masyarakat juga diminta berperan aktif dalam upaya tersebut dengan menjadi agen informan yang baik. “Jangan takut melapor jika ada saudara, keluarga, atau bahkan pernah melihat adanya transaksi narkoba disekitar anda, kami tidak akan mengenakan hukuman atau sanksi apapun, jika ia pengguna, maka akan kami rehabilitasi secara gratis,” pungkasnya.
Sementara itu, kasus pengguna narkoba di Jawa Tengah juga cukup tinggi. Hingga tahun ini, sebanyak 493 ribu lebih masyarakat di Jateng yang positif menggunakan narkoba. “Kasus narkoba di Jateng memang memprihatinkan, tahun 2008 prevalansinya berjumlah 2,11 persen penggunanya, ini melebihi prevalensi nasional yang hanya 1,9 persen,” ujar Kepala BNNP Jateng, Kombes Pol Sutarmono.
·
4.000.000
pengguna narkoba di Indonesia
·
20
% pengguna remaja pelajar
·
70%
siswa siswi di 12 kota besar pernah mendapatkan tawaran narkoba dari
temannya
·
83.000
pelajar SD SMP SMA pengguna narkoba di 12 kota besar
Sumber: Badan Narkotika Nasional (DetikCom, 25-06-06)
Sumber : http://nasional.sindonews.com/read/2013/08/21/15/773842/22-persen-pengguna-narkoba-adalah-pelajar
Pendapat saya mengenai berita tersebut :
Penanggulangan
pemakaian narkoba sangat penting dilakukan terutama di kalangan remaja. Banyak remaja
terseret pergaulan bebas hingga memakai narkoba sebagai lifestyle. Mereka terseret
kedalam pergaulan bebas yang salah sehingga mereka sampai menggunakan narkoba.
Penanggulangan
sejak dini memng sangat penting terutama bagi anak yang mulai mengenal
pergaulan di lingkungan luar. Penggunaan narkoba sangat berbahaya , bukan hanya
akan merenggut masa depan tapi bisa membawa kematian seperti yang tertulis di :
Akhir-akhir ini telah terjadi penyalahgunaan
narkoba. Banyak narkoba beredar di pasaran, misalnya
ganja, sabu-sabu, ekstasi, dan pil koplo. Penyalahgunaan obat jenis narkoba
sangat berbahaya karena dapat mempengaruhi susunan syaraf, mengakibatkan
ketagihan, dan ketergantungan, karena mempengaruhi susunan syaraf. Narkobamenimbulkan
perubahan perilaku, perasaan, persepsi,dan kesadaran.
Pemakaian narkoba secara umum dan juga
psikotropika yang tidak sesuai dengan aturan dapat menimbulkan efek yang
membahayakan tubuh..
Read more: Dampak Penyalahgunaan Narkoba
Melakukan penyuluhan
kepada pelajar di jenjang SD, SMP, SMA tentang bahaya penggunaan narkoba
sangatbaik di lakukan karena merupakan salah satu penanggulangan sejak dini. Waib
lapor juga harus di lakukan oleh setiap warga/ seluruh masyarakat supaya peredaran
narkoba dapat di tanggulangi sejak dini.
Hindarilah narkoba.
Dan jangan pakai narkoba, karena dapat
membunuh masa depan-mu.
0 komentar:
Posting Komentar