Rabu, 19 Maret 2014

TODAY NEWS

Proyek Monorel Tak Akan Terpengaruh oleh Pelaksanaan Pemilu JAKARTA – Pemerintah RI Para melalui Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) telah melakukan pertemuan dengan pihak perusahaan asal China, Communications Construction Company Limited (CCCC), terkait wacana pembangunan infrastruktur monorel di Jakarta. Pertemuan yang dihelat di Beijing, 13 Maret 2014 lalu itu diniali sangat penting untuk memastikan komitmen CCCC terhadap pengerjaan proyek monorel di Jakarta. “Dan kepastian investasi itulah yang kami terima di Beijing,” ujar Deputi Bidang Perencanaan Penanaman Modal BKPM, Tamba Hutapea dalam keterangannya, Rabu (19/3/2014). Menurutnya, dari pembicaraan yang dilakukan BKPM, dapat dipastikan bahwa CCCC memiliki pendanaan, sumber daya dan keterampilan yang memadai untuk menyelesaikan proyek monorel. Ditambahkannya, pertemuan dengan CCCC merupakan salah satu agenda, dari serangkaian kegiatan market sounding proyek-proyek infrastruktur pola KPS, dari delegasi BKPM di Beijing. Tim BKPM dalam pertemuan dengan pihak CCCC juga terdiri dari Fritz Silalahi selaku Direktur Perencanaan Infrastruktur BKPM, Prasetyo Boeditjahjono yang merupakan Kasubdit, Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan RI, dan pejabat fungsi ekonomi Kedutaan Besar Republik Indonesia di Beijing. Seiring dengan semakin dekatnya Pemilihan Umum, Tamba Hutapea mengakui pemberitaan media tentang proyek monorel dalam tahun politik ini, kemungkinan menjadi perhatian pihak CCCC. "Namun, komitmen CCCC dalam proyek monorel di Jakarta tidak akan terpengaruh oleh pelaksanaan pemilu," kata dia. Sementara itu, Executive President CCCC, Chen Zhong mengatakan, perjanjian turnkey antara PT Jakarta Monorail dan CCCC ditandatangani di hadapan Presiden Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Presiden China Xi Jinping, pada 3 Oktober 2013 silam. Chen menyatakan, kehadiran Presiden Xi Jinping dengan jelas menunjukkan dukungan dan komitmen Pemerintah China untuk proyek tersebut. “Kami sangat ingin untuk memulai proyek ini segera, dan mengharapkan selesainya rute jalur biru dan hijau untuk dioperasikan pada 2018,” ujar Chen. "Proyek monorel Jakarta adalah sebuah proyek yang tepat. Kami tunjukkan kesungguhan dengan mengalokasikan dana minimum USD1,5 miliar untuk proyek tersebut,” timpalnya lagi. Sekadar diketahui, program monorel di Jakarta akan mengadopsi sistem perkeretaapian terbaik di dunia, menyerupai sistem yang digunakan di kota Chongqing, China, yang juga dibangun CCCC. Dalam sehari, Monorel Chongqing dapat mengangkut rata-rata 800 ribu penumpang dan tercatat sebagai alat transportasi massal nomor satu di salah satu kota terpadat di dunia dengan jumlah penduduk sekitar 30 juta orang tersebut. Sumber : http://jakarta.okezone.com/read/2014/03/20/500/957863/proyek-monorel-tak-akan-terpengaruh-oleh-pelaksanaan-pemilu Pendapat / Opini : Ya ! seharusnya memang seperti itu, keseriusan membangun Monorel harus di lakukan, perjanjian dengan CCCC sangat bagus, sehingga proyek segera di lakukan dan tanpa hambatan. Pemilu tak boleh menjadi penghambat dalam membangun proyek tersebut, karena sudah membuat kerjasama dengan purusahan CCCC, alokasi dana yang besar menurut saya harus setimpal dengan hasilnya. Pemilu tidak boleh menjadi penghalang proyek tersebut. Perjanjian yang sudah di buat harus di lakukan apa lagi penendatanganan di lakukan di depan presidan kedua Negara. Sehinggan proyek tersebuat dapa berjalan dengan lancer dan tanpa ada hambatan, termasuk pemilu tidak boleh menjadi hambatan. Monorel akan menjadi pengurai kemacetan yang baik di Jakarta, maka bila proyek ini berjalan tanpa hambatan kan cepat selesai.. sehingga kemacetan cepat teratasi dan saya sangat setuju pemilu tidak jadi penghalang proyek tersebut.

Selasa, 28 Januari 2014

Benteng Van Der Wijck adalah benteng pertahanan Hindia-Belanda yang dibangun pada abad ke 18. Benteng ini terletak di Gombong, sekitar 21 km dari kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, atau 100 km dari Candi Borobudur, Magelang. Nama benteng ini diambil dari Van Der Wijck, yang kemungkinan nama komandan pada saat itu. Nama benteng ini terpampang pada pintu sebelah kanan. Benteng ini kadang dihubungkan dengan nama Frans David Cochius (1787-1876), seorang Jenderal yang bertugas di daerah barat Bagelen yang namanya juga diabadikan menjadi nama Benteng Generaal Cochius. Benteng sebagai tempat obyek wisata di kota GOMBONG yang bersejarah,dapat mengenalkan sejarah-sejarah kota Gombong pada para wisatawan